Sintang, 09 Juni 2010. Menurut pengakuan masyarakat sekitar, hamparan eceng gondok tersebut sudah terjadi sejak setahun terakhir. Dikhawatirkan akan merembet muara hingga ke Sungai Kapuas. Saat ini beberapa meter aliran Sungai memang mulai tertutup eceng gondok ini.
Rohman (30), warga sekitar Sungai Masuka, Selasa (8/6) mengatakan, belum ada upaya apapun yang dilakukan Pemkab Sintang untuk mengatasi eceng gondok ini.
"Merembetnya eceng gondok tidak bisa dicegah lagi, karena penyebarannya sangat cepat. Saat ini panjangnya sudah mencapai 300 meter bahkan lebih. Sungai Kapuas pun mulai ditumbuhi eceng gondok ini," katanya.
Menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan diri pada kelancaran Sungai masuka tersebut, seperti warga sekitar Pasar Sungai Durian Sintang. Karena mereka setiap membuang sampah setiap hari ke aliran Sungai Masuka tersebut, sementara masyarakat yang lain memanfaatkan air untuk keperluan mencuci & mandi.
"Dulu waktu masih belum banyak eceng gondok di sini, masyarakat menggunakan air sungai untuk keperluan mandi & mencuci. Namun sekarang masyarakat harus ke Sungai Kapuas untuk keperluan mandi cuci itu," terangnya
Hal senada dikatakan warga sekitar aliran Sungai Masuka yang lain, Dina (44). Dikatakannya, sejak banyak eceng gondok mereka terpaksa mandi ke Sungai Kapuas.
"Mau tidak mau kami harus pergi ke Sungai Kapuas, karena Sungai Masuka sudah semakin surut. Berbeda beberapa bulan lalu sebelum banyak eceng gondok," katanya.
Bukan hanya berpengaruh pada kuantitas air disekitar Sungai Masuka Sintang, banyaknya eceng gondok tersebut menurut Dina. Juga menyebabkan aliran sungai tidak lagi bisa dilalui kendaraan sungai, seperti sampan & sejenisnya.
0 komentar:
Posting Komentar