Sintang, 28 Juni 2010. Sekelompok warga bersama tokoh masyarakat menggelar ritual adat tolak bala di kediaman rumah dinas wakil bupati Sintang, Jl Letjend Suprapto, Kelurahan Tanjung Puri Sintang, Minggu (27/6).
Cawabup Sintang, Kartiyus, meyakini ritual terseebut membersihkan ritual sebelumnya yang pernah digelar. Kartiyus menilai ritual yang digelar sebelumnya, telah menyalahi adat istiadat setempat.
"Kami sudah minta izin kepada ketua dewan adat dayak sintang, Mikaeel Abeng. Beliau meminta digelar ritual adat untuk membersihkan rumah ini. Agar kejadian yang kurang baik bisa dibersihkan," kata cawabup Kartiyus usai ritual.
Kartiyus berharap kepada kepolisian tetap memproses kasus penganiayaan & pendudukan rumah dinas wabup. Tuntutan tersebut terkait, perbuatan tidak menyenangkan dengan memasuki rumah tanpa izin & pemukulan terhadap ketua laskar pelangi, Syekh Mukaram, oleh pendemo.
"Kami menuntut kepolisian menindak tindakan pemukulan yang dilakukan pendemo. Apalagi yang memimpin demo adalah unsur kepala dinas, mestinya mereka bekerja. Kami minta kepala BKD & bupati tindak tegas anak buahnya bekerja di luar aturan, katanya.
Namun dirinya mengaku tetap mempercayakan semua kepada aparat hukum yang berwenang menangani kasus tersebut. Dia meminta seluruh pendukung pasangan Cabup & Cawabup Jarot-Kartiyus tetap tenang, & tidak terprovokasi dengan aksi anarkis. Kartiyus juga yakin warga yang menggelar demo kemarin bukan seluruhnya masyarakat Dayak Kabupaten Sintang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar