RSS Feed

Santri Panik Selamatkan Barang

Posted by Kevin Christian D.

Sintang, 19 Juni 2010. Bangunan Asrama Santri Pesantren & Kampus STAIMA, yayasan Almaarif di Jl. Akcaya III Tanjung Puri Sintang, Kamis (17/6) malam terbakar. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun para santri kini menginap di ruang belajar, bahkan ada yang di rumah warga
.

Menurut keterangan yang dihimpun di lokasi kebakaran, kejadian tersebut berkangsung menjelang tengah malam. Api awalnya terlihat dari salah satu kamar & langsung membesar.

Upaya pemadaman oleh para santri & pengolah pesantren dengan alat seadanya tak membuahkan hasil & api terus melalap bangunan tersebut hingga ke kampus.

Setelah diketahui api makin membesar para santri tampak panik & berlarian ke depan gedung asrama yang terbakar. Sejumlah santri tampak panik, tak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya.

Akhirnya api dapat dikuasai tiga jam kemudian, setelah petugas pemadam kebakaran turun memadamkan api.

Ketua yayasan Al Maarif Sintang, Drs M Gozhali MH, Jumat (18/6) siang mengatakan, kebakaaran telah meluluhlantakan komplek bangunan yang berdiri sejak 1999 tersebut. Sedikitnya 1000 Santri, pelajar, & mahasiswanya harus kehilangan tempat belajar.

"Bangunan belajar berjumlah 21, selama ini digunakan santri SMP & SMA. Untuk asrama santri Putra-putri ada tiga blik yang terbakar. Saat ini mereka ditempatkan ke satu blok lokal ruang kelas yang tidak terbakar," terang Gozhali.

Namun dirinya memastikan kegiatang belajar santri tidak akan terganggu karena msaih ada asrama lain milik yayasan. Untuk mahasiswa sekolah tinggi agama islam Maarif (STAIMA) akan menempati kampus baru yang tidak terbakar.

"Kemungkinan besar kita akan meminjam sekolah terdekat. ada yang bisa diselamatkan sama sekali termasuk barang-barang saya sendiri," katanya.

Gozhali menerangkan, dipastikan api berasal dari listrik di asrama putri. Karena ada yang lupa mematikan sehingga membakar & terus menyebar & diperkirakan kerugian mencapai Rp. 3 Miliar.

"Sesuai dengan laporan saya di kepolisian, penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik dari asrama putri," terangnya.

Kapolsek Sintang AKP Purwanto menyatakan dari keterangan saksi mata memang api bersumber dari listrik kemudian merembet ke bangunan lain.

"Bukan karena ledakan kompor, kita anggap keterangan para saksi tersebut sebagai penyebab kebakaran," ujar Kapolsek.

Bupati Sintang yang mengunjungi lokasi kebakaran, Jumat pagi mengatakan, Pemkab Sintang akan membantu pembangunan fisik Yayasan Al Maarif tersebut karena merupakan sarana pendidikan publik.

"Saya sudah merencanakan untuk menggunakan dana tanggap bencana untuk membantu yayasan ini. Saya yakin minggu sudah bisa diberikan," katanya.

Sementara untuk meringankan para korban kebakaran, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sintang mengambil langkah cepat dengan membuat Posko menggalang bantuan.

Bantuan yang diterima bukan hanya berupa uang namun juga bantuan lain.

"Kami menerima pakaian layak pakai, mi instan, dengan kerelaan masyarakat. Mereka bisa datang langsung ke posko kami di Jl. Oevang Oeray Baning Kota, boleh juga menghubungi kami di nomor 0857 5358 5132. Nanti kami yang akan menjemput bantuan mereka," kata Ketua HMI Sintang, Wijiono.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers